Npm : 35110769
Kelas : 3DB20
Siklus
Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi memiliki
beberapa sistem-sistem bagian (sub-system) yang berupa siklus-siklus akuntansi.
Siklus akuntansi menunjukkan prosedur akuntansi mulai dari sumber data sampai
ke proses pencatatan/pengolahan akuntansinya. Siklus akuntansi dibagi menjadi:
1. Siklus pendapatan
2. Siklus pengeluaran
3. Siklus produksi
4. Siklus manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)
5. Siklus buku besar dan laporan keuangan
Siklus Pendapatan merupakan prosedur
pendapatan dkimulai dari bagian penjualan otorisasi kredit, pengambilan barang,
penerimaan barang, penagihan sampai dengan penerimaan kas. Siklus pengeluaran
kas merupakan prosedur pengeluaran kas mulai dari proses pembelian sampai ke
proses pembayaran. Siklus konversi merupakan siklus produksi mulai dari bahan
mentah sampai ke barang jadi. Siklus manajemen Sumber Daya Manusia melibatkan
prosedur penggajian. Siklus buku besar dan pelaporan keuangan berupa prosedur
pencatatan dan perekaman ke jurnal dan buku besar dan pencetakan
laporan-laporan keuangan yang datanya diambil dari buku besar. Hubungan antar
siklus-siklus akuntansi dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1.
Hubungan Siklus-Siklus Akuntansi Keuangan Sistem Informasi Akuntansi
1.Siklus Pendapatan dan penerimaan
Siklus pendapatan dan penerimaan terdiri dari berebagai sistim yang mencatat penjualan barang/jasa, penerimaan dan mencatat transfer pembayaran dari pelanggan (lihat bagan berikut).
Siklus pendapatan dan penerimaan terdiri dari berebagai sistim yang mencatat penjualan barang/jasa, penerimaan dan mencatat transfer pembayaran dari pelanggan (lihat bagan berikut).
Gambar 2. Siklus Pendapatan dan
Penerimaan
Di bagian atas: Rincian barang/jasa yang
terjual, harga, termin kredit (jika penjualan kredit) dituangkan ke dalam
sebuah dokumen yang disebut “Nota Penjualan” (Sales Invoice/Invoice saja).
Semua penjualan dicatat ke dalam 2 buah daftar, yaitu: “Buku Penjualan” (Sales
Journal) dan “Daftar Piutang” (Accounts Receivable).
Di bagian bawah: Ketika pelanggan membayar, maka perusahaan membuat slip yang disebut dengan “Slip Setoran (deposit slip)”. Disamping membuat slip setoran, perusahaan juga menerbitkan selembar bukti “Penerimaan Kas/Cek” (Cash/Check Receipt) yang akan menjadi dokumen pendukung dalam melakukan pencatatan di dalam “Buku Kas” sebagai penambah jumlah kas, sekaligus di dalam “Daftar Piutang (Account Receivables) sebagai pengurang nilai piutang (tagihan).
Jika kita perhatikan sekali lagi, maka terlihat jelas bahwa ujung dari proses penjualan dan penerimaan pembayaran menuju ke satu titik yaitu: Daftar Piutang (Accounts Receivable) yang tiada lain adalah daftar tagihan. Saat perusahaan melakukan penjualan kredit, saldo dalam daftar ini akan bertambah. Sebaliknya saat menerima pembayaran, nilainya berkurang.
Di dalam perusahaan manapun, alur proses penjualan, penerimaan kas dan daftar piutang disebut sebagai “Siklus Pendapatan” (Revenue Cycle). Dua dokumen terpenting dalam siklus ini adalah: nota penjualan (bukti penjualan ke pelanggan) dan slip setoran (bukti bahwa pembayaran telah di setorkan ke bank atau kas perusahaan).
Di bagian bawah: Ketika pelanggan membayar, maka perusahaan membuat slip yang disebut dengan “Slip Setoran (deposit slip)”. Disamping membuat slip setoran, perusahaan juga menerbitkan selembar bukti “Penerimaan Kas/Cek” (Cash/Check Receipt) yang akan menjadi dokumen pendukung dalam melakukan pencatatan di dalam “Buku Kas” sebagai penambah jumlah kas, sekaligus di dalam “Daftar Piutang (Account Receivables) sebagai pengurang nilai piutang (tagihan).
Jika kita perhatikan sekali lagi, maka terlihat jelas bahwa ujung dari proses penjualan dan penerimaan pembayaran menuju ke satu titik yaitu: Daftar Piutang (Accounts Receivable) yang tiada lain adalah daftar tagihan. Saat perusahaan melakukan penjualan kredit, saldo dalam daftar ini akan bertambah. Sebaliknya saat menerima pembayaran, nilainya berkurang.
Di dalam perusahaan manapun, alur proses penjualan, penerimaan kas dan daftar piutang disebut sebagai “Siklus Pendapatan” (Revenue Cycle). Dua dokumen terpenting dalam siklus ini adalah: nota penjualan (bukti penjualan ke pelanggan) dan slip setoran (bukti bahwa pembayaran telah di setorkan ke bank atau kas perusahaan).
2.Siklus Pengeluaran
Tujuan umum diselenggarakan siklus pengeluaran
adalah:
1. Barang yang dibeli adalah yang dibutuhkan perusahaan
2. Barang diterima sesuai dengan pesanan dan dlm kondisi baik
3. Melindungi barang sampai dengan saat digunakan
4. Faktur pembelian barang atau jasa sudah benar dan sah
5. Mencatat dan mengklasikan biaya dengan teliti dan segera
Tujuan umum diselenggarakan siklus pengeluaran
adalah:
1. Barang yang dibeli adalah yang dibutuhkan perusahaan
2. Barang diterima sesuai dengan pesanan dan dlm kondisi baik
3. Melindungi barang sampai dengan saat digunakan
4. Faktur pembelian barang atau jasa sudah benar dan sah
5. Mencatat dan mengklasikan biaya dengan teliti dan segera
6. Membukukan kewajiban dan pembayaran kas ke rekening utang
dagang
7. Menjamin bahwa semua pembayaran telah Diotorisasi
8. Mencatat dan mengklasifikasikan pembayaran kas dengan
teliti dan segera
9. Menyiapkan berbagai dokumen dan laporan yang berhubungan
dengan pengadaan barang dan jasa
Dalam pembelian barang, meliputi fungsi:
1. Menentukan kapan memerlukan barang
2. Memesan dan membeli barang
3. Menerima dan menyimpan barang
4. Memastikan kebenaran pencatatan utang
5. Menyiapkan pembayaran kas
6. Memindah bukukan catatan transaksi ke buku besar
7. Menyiapkan berbagai laporan keuangan dan laporan manajemen
yang diperlukan
Gambar 3.
Bagian Yang Terlibat
Gambar
4.Siklus Pengeluaran Belanja