Npm : 35110769
Kelas : 2DB20
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Masyarakat
Indonesia merupakan suatu masyarakat majemuk yang memiliki keanekaragaman
di dalam berbagai aspek kehidupan. Bukti nyata adanya kemajemukan di
dalam masyarakat kita terlihat dalam beragamnya kebudayaan di Indonesia.
Tidak dapat kita pungkiri bahwa kebudayaan merupakan hasil cipta, rasa,
karsa manusia yangmenjadi sumber kekayaan bagi bangsa Indonesia.Tidak ada satu
masyarakat pun yang tidak memiliki kebudayaan. Begitu pulasebaliknya tidak akan
ada kebudayaan tanpa adanya masyarakat. Ini berarti begitu besar kaitan
antara kebudayaan dengan masyarakat
Melihat
realita bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang plural maka akan
terlihat pula adanya berbagai suku bangsa di Indonesia. Tiap suku bangsa
inilah yang kemudian mempunyai
ciri khas kebudayaan yang berbeda- beda. Suku Sunda merupakan salah satu
suku bangsa yang ada di Jawa. Sebagai salah satu suku bangsa di Indonesia, suku Sunda
memiliki kharakteristik yang membedakannya dengan suku lain. Keunikan kharakteristik
suku Sunda ini tercermin dari kebudayaan yang mereka miliki baik dari segi
agama, mata pencaharian, kesenian dan lain sebagainya
TUJUAN
Adapun
tujuan dari makalah ini yaitu Mengetahui kebudayaan suku Sunda.Memahami salah
satu bentuk masalah sosial yang ada dalam masyarakat Sunda.Menelaah sistem
interaksi dalam kehidupan keseharian suku Sunda.Mengetahui akan stratifikasi
suku Sunda.
BAB II
ISI
ISI
1. PEMBAHASAN
Suku
Sunda adalah kelompok etnis yang berasal dari bagian barat pulau
Jawa,Indonesia, dari Ujung Kulon di ujung barat pulau Jawa hingga sekitar
Brebes (mencakupwilayah administrasi propinsi Jawa Barat, Banten, sebagian DKI
Jakarta, dan sebagianJawa Tengah.
Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia.
Kerana letaknya yang berdekatan dengan ibu kota negara maka hampir seluruh suku
bangsa yang ada di Indonesia terdapat di provinsi ini. 65% penduduk Jawa Barat adalah
Suku Sunda yang merupakan penduduk asli provinsi ini.
Budaya Sunda dikenal dengan budaya yang sangat menjujung tinggi sopan santun.
Pada umumnya karakter masyarakat sunda, ramah tamah (someah), murah senyum lemah lembut
dan sangat menghormati orang tua. Itulah cermin budaya dan kultur masyarakat sunda. Di dalam bahasa Sunda diajarkan bagaimana menggunakan bahasa halus untuk orang tua.
·
SISTEM KEPERCAYAAN
Hampir
semua orang Sunda beragama Islam. Hanya sebagian kecil yang
tidak beragama Islam, diantaranya orang-orang Baduy yang tinggal di
Banten Tetapi juga adayang beragama Katolik, Kristen, Hindu, Budha.Selatan.
Praktek-praktek sinkretisme danmistik masih dilakukan. Pada dasarnya seluruh
kehidupan orang Sunda ditujukan untuk memelihara keseimbangan alam semesta
Keseimbangan
magis dipertahankan dengan upacara-upacara adat, sedangkankeseimbangan sosial
dipertahankan dengan kegiatan saling memberi (gotong royong).Hal yang menarik
dalam kepercayaan Sunda, adalah lakon pantun Lutung Kasarung,salah satu tokoh
budaya mereka, yang percaya adanya Allah yang Tunggal (GuriangTunggal) yang
menitiskan sebagian kecil diriNya ke dalam dunia untuk memelihara kehidupan
manusia (titisan Allah ini disebut Dewata). Ini mungkin bisa menjadi jembatan untuk
mengkomunikasikan Kabar Baik kepada mereka.
·
MATA PENCAHARIAN
Suku
Sunda umumnya hidup bercocok tanam. Kebanyakan tidak suka merantau atau hidup
berpisah dengan orang-orang sekerabatnya. Kebutuhan orang Sunda terutama adalah
hal meningkatkan taraf hidup. Menurut data dari Bappenas (kliping
Desember 1993) di Jawa Barat terdapat 75% desa miskin. Secara umum
kemiskinan di Jawa Barat disebabkan
oleh kelangkaan sumber daya manusia. Maka yang dibutuhkan
adalah pengembangan sumber daya
manusia yang berupa pendidikan, pembinaan, dll
·
KESENIAN
1.
KIRAB HELARAN
Kirap
helaran atau yang disebut sisingaan adalah suatu jenis kesenian tradisional
atauseni pertunjukan rakyat yang dilakukan dengan arak-arakan dalam bentuk
helaran.Pertunjukannya biasa ditampilkan pada acara khitanan atau acara-acara
khusus seperti ;menyambut tamu, hiburan peresmian, kegiatan HUT Kemerdekaan RI
dan kegiatan hari-hari besar lainnya. Seperti yang diikuti ratusan orang dari perwakilan seluruh kelurahandi Cimahi, yang berupa arak-arakan yang pernah digelar
pada saat Hari Jadi ke-6 Kota Cimahi.
Kirap ini yang bertolak dari Alun-alun Kota Cimahi menuju kawasan perkantoran
Pemkot Cimahi, Jln. Rd. Demang Hardjakusumah itu, diikuti olehkelompok-kelompok
masyarakat yang menyajikan seni budaya Sunda, seperti sisingaan,gotong gagak,
kendang rampak, calung, engrang, reog, barongsai, dan klub motor.
·
KARYA SASTRA
Di
bawah ini disajikan daftar karya sastra dalam bahasa Jawa yang berasal dari
daerahkebudayaan Sunda. Daftar ini tidak lengkap, apabila para pembaca mengenal
karya sastra lainnya dalam bahasa
Jawa namun berasal dari daerah Sunda,
1.
Babad
Cerbon
2.
Cariosan
Prabu Siliwangi
3.
Carita
Ratu Galuh
4.
Carita
Purwaka CarubanNagari
5.
Carita
Waruga Guru
6.
Kitab
Waruga Jagat
7.
Layang
Syekh Gawaran
8.
Pustaka
Raja Purwa
9.
Sajarah
Banten
10.
Suluk Wuyung Aya
11.
Wahosan Tumpawarang
12.
Wawacan Angling Darma
13.
Wawacan Syekh Baginda Mardan
14.
Kitab
Pramayoga/jipta Sara
·
SENI MUSIK DAN SUARA
Selain
seni tari, tanah Sunda juga terkenal dengan seni suaranya. Dalam
memainkanDegung biasanya ada seorang penyanyi yang membawakan lagu-lagu Sunda
dengan nada dan alunan yang khas.
Penyanyi ini biasanya seorang wanita yang dinamakan Sinden.Tidak sembarangan
orang dapat menyanyikan lagu yang dibawakan Sinden karena nada dan
ritme-nya cukup sulit untuk ditiru dan dipelajari.Dibawah ini salah salah
satumusik/lagu daerah Sunda :
1.
Bubuy
Bulan
2.
Es
Lilin
3.
Manuk
Dadali
4.
Tokecang
5.
Warung Pojok
·
WAYANG GOLEK
Jepang
boleh terkenal dengan 'Boneka Jepangnya', maka tanah Sunda terkenal
dengankesenian Wayang
Golek-nya. Wayang Golek adalah pementasan sandiwara boneka yangterbuat dari kayu dan dimainkan oleh seorang
sutradara merangkap pengisi suara yangdisebut Dalang. Seorang Dalang memiliki
keahlian dalam menirukan berbagai suaramanusia. Seperti halnya Jaipong,
pementasan Wayang Golek
diiringi musik Degunglengkap
dengan Sindennya. Wayang
Golek biasanya dipentaskan pada acara hiburan, pesta
pernikahan atau acara lainnya. Waktu
pementasannya pun unik, yaitu pada malamhari
(biasanya semalam suntuk) dimulai sekitar pukul 20.00 - 21.00 hingga pukul
04.00 pagi. Cerita yang dibawakan berkisar pada pergulatan antara kebaikan
dan kejahatan(tokoh baik melawan tokoh jahat). Ceritanya banyak diilhami oleh
budaya Hindu dariIndia, seperti Ramayana atau Perang Baratayudha. Tokoh-tokoh
dalam cerita mengambilnama-nama dari tanah India.Dalam Wayang Golek, ada 'tokoh' yang sangat dinantikan pementasannya yaitu kelompok yang dinamakan
Purnakawan, seperti Dawala dan Cepot.Tokoh-tokoh
ini digemari karena mereka merupakan tokoh yang selalu memerankan peran lucu (seperti pelawak) dan sering
memancing gelak tawa penonton. SeorangDalang yang pintar akan memainkan tokoh
tersebut dengan variasi yang sangat menarik.
·
ALAT MUSIK
Calung
adalah alat musik Sunda yang merupakan prototipe dari angklung. Berbedadengan
angklung yang dimainkan dengan cara digoyangkan, cara menabuh calung
adalahdengan mepukul batang (wilahan, bilah) dari ruas-ruas (tabung bambu) yang
tersusunmenurut titi laras (tangga nada) pentatonik (da-mi-na-ti-la). Jenis
bambu untuk pembuatan calung kebanyakan dari awi wulung (bambu
hitam), namun ada pula yangdibuat dari awi temen (bambu yang berwarna putih). Angklung
adalah sebuah alat atau waditra kesenian yang terbuat dari bambu khusus
yangditemukan oleh Bapak Daeng Sutigna sekitar tahun 1938. Ketika awal
penggunaannyaangklung masih sebatas kepentingan kesenian local atau tradisional.
·
ADAT ISTIADAT (UPACARA ADAT
PERKAWINAN SUKU SUNDA)
Adat
Sunda merupakan salah satu pilihan calon mempelai yang ingin merayakan
pesta pernikahannya. Khususnya mempelai yang berasal dari Sunda. Adapun
rangkaianacaranya dapat dilihat berikut ini. Nendeun Omong, yaitu
pembicaraan orang tua atau utusan pihak pria yang berminatmempersunting seorang
gadis.Lamaran. Dilaksanakan orang tua calon pengantin beserta keluarga dekat.
Disertaiseseorang berusia lanjut sebagai pemimpin upacara. Bawa lamareun atau
sirih pinangkomplit, uang, seperangkat pakaian wanita sebagai pameungkeut
(pengikat).
Cincin
tidak mutlak harus dibawa. Jika dibawa, bisanya berupa cincin meneng,
melambangkankemantapan dan keabadian.Tunangan. Dilakukan ‘patuker beubeur
tameuh’, yaitu penyerahan ikat pinggang warna pelangi atau polos kepada si
gadis.Seserahan (3 - 7 hari sebelum pernikahan). Calon pengantin pria membawa
uang, pakaian, perabot rumah tangga, perabot dapur, makanan, dan
lain-lain. Ngeuyeuk seureuh (opsional, Jika ngeuyeuk seureuh tidak
dilakukan, maka seserahandilaksanakan sesaat sebelum akad nikah.)Dipimpin
pengeuyeuk.
Pengeuyek
mewejang kedua calon pengantin agar meminta ijin dan doa restu kepadakedua
orang tua serta memberikan nasehat melalui lambang-lambang atau benda
yangdisediakan berupa parawanten, pangradinan dan sebagainya.Diiringi lagu
kidung oleh pangeuyeuk Disawer beras, agar hidup sejahtera.dikeprak dengan
sapu lidi disertai nasehat agar memupuk kasih sayang dan giat bekerja.Membuka
kain putih penutup pengeuyeuk. Melambangkan rumah tangga yang akandibina masih
bersih dan belum ternoda.Membelah mayang jambe dan buah pinang (oleh calon
pengantin pria).
Bermakna
agar keduanya saling mengasihi dan dapat menyesuaikan diri.Menumbukkan alu
ke dalam lumpang sebanyak tiga kali (oleh calon pengantin pria).Membuat
lungkun. Dua lembar sirih
bertangkai saling dihadapkan. Digulung menjadi satu
memanjang. Diikat dengan benang kanteh. Diikuti kedua orang tua dan para
tamuyang hadir. Maknanya, agar kelak rejeki yang diperoleh bila berlebihan
dapat dibagikankepada saudara dan handai taulan.Berebut uang di bawah tikar
sambil disawer. Melambangkan
berlomba mencari rejeki dandisayang
keluarga.Upacara Prosesi PernikahanPenjemputan calon pengantin pria, oleh
utusan dari pihak wanita Ngabageakeun,
ibu calon pengantin wanita menyambut dengan pengalungan bungamelati kepada
calon pengantin pria, kemudian diapit oleh kedua orang tua calon pengantin
wanita untuk masuk menuju pelaminan.Akad nikah, petugas KUA, para saksi,
pengantin pria sudah berada di tempat nikah.Kedua orang tua menjemput pengantin
wanita dari kamar
Lalu
didudukkan di sebelah kiri pengantin pria dan dikerudungi dengan tiung
panjang, yang berarti penyatuan dua insanyang masih murni. Kerudung baru dibuka
saat kedua mempelai akan menandatanganisurat nikah.Sungkeman,Wejangan, oleh ayah pengantin wanita atau
keluarganya.Saweran, kedua
pengantin didudukkan di kursi.
Sambil
penyaweran, pantun sawer dinyanyikan. Pantun berisi petuah utusan orang
tua pengantin wanita. Kedua pengantindipayungi payung besar diselingi taburan
beras kuning atau kunyit ke atas payung.Meuleum harupat, pengantin wanita
menyalakan harupat dengan lilin. Harupat disiram pengantin wanita dengan
kendi air. Lantas harupat dipatahkan pengantin pria. Nincak endog,
pengantin pria menginjak
telur dan elekan sampai pecah. Lantas kakinyadicuci
dengan air bunga dan dilap pengantin wanita.Buka pintu. Diawali mengetuk pintu
tiga kali. Diadakan tanya jawab dengan pantun bersahutan dari dalam dan
luar pintu rumah. Setelah kalimat syahadat dibacakan, pintudibuka. Pengantin
masuk menuju pelaminan
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Suku
Sunda merupakan salah satu suku bangsa yang ada di Jawa. Suku Sundamemiliki
kharakteristik yang unik yang membedakannya dengan masyarakat suku
lain.Kekharakteristikannya itu tercermin dari kebudayaan yang dimilikinya baik
dari segiagama, bahasa, kesenian, adat istiadat, mata pencaharian, dan lain sebagainya.
2.
Saran
Kebudayaan
yang dimiliki suku Sunda ini menjadi salah satu kekayaan yang dimilikioleh
bangsa Indonesia yang perlu tetap dijaga kelestariannya. Dengan membuat
makalahsuku Sunda ini diharapkan dapat lebih mengetahui lebih jauh mengenai kebudayaan
sukuSunda tersebut dan dapat menambah wawasan serta pengetahuan yang
padakelanjutannya dapat bermanfaat dalam dunia kependidikan.
Daftar Pustaka..
http://www.scribd.com/doc/3304103/KEBUDAYAAN-SUKU-SUNDA